Kepribadian yang dipandang sebelah mata

Jangan Ragu Jadi Pribadi yang Introvert

Pernah gak sih pas kamu jalan ke kantin atau ke perpus sekolah banyak orang yang di jalan, tapi kamu justru menghindari orang orang tersebut? Atau pas naik krl kamu lebih banyak diam tanpa berkomunikasi dengan orang lain, tapi justru malah fokus di satu benda di dalam krl dan berpikir bagaimana cara membuatnya, cara kerjanya, dsb?

Jika kamu pernah merasakan hal itu biasanya kamu memiliki kepribadian yang Introvert.


Apa itu Introvert? Dan apa bedanya dengan Ekstrovert?


Secara garis besar, introvert sebagai sikap seseorang yang mengumpulkan energinya dari dalam diri sendiri. Sementara ekstrovert adalah sikap seseorang yang mengumpulkan energi dari luar dirinya. Artinya, orang-orang introvert memang butuh waktu sendiri lebih banyak untuk mengumpulkan energi ketimbang mereka yang ekstrovert. Sehingga wajar jika orang-orang introvert tidak lebih sering berkumpul dengan kawan, energi mereka justru tersedot oleh keramaian. Sedangkan pribadi ekstrovert justru kondisi keramaian jadi sebuah energi besar bagi mereka.

Pengertian secara garis besar seperti itu, tapi banyak yang salah paham mengenai perbedaan sifat tersebut. Mereka yang punya sifat dasar introvert sering disalahpahami sebagai pemalu, pendiam, tidak bisa menjadi pemimpin, bahkan antisosial.

Tapi apakah benar demikian?

Menurut saya tidak 100% benar dan tidak pula 100% salah. Mengapa saya bisa dibilang demikian? Karena sifat sifat seperti itu dikembalikan lagi kepada individu masing masing.

Orang introvert ada yang pemalu tapi tidak semua orang introvert itu pemalu. Mereka yang pemalu adalah mereka yang merasa tertekan atau stres ketika harus bertemu orang banyak, karena merasa ketakutan atas pikiran orang lain terhadap dirinya sendiri. Introvert tidak demikian, ia tetap percaya diri dalam keramaian, hanya saja lebih senang untuk terlibat di belakang layar ketimbang harus jadi pusat perhatian.

Introvert pendiam? tidak setiap saat orang introvert seperti itu. Bahkan orang ekstrovert pun terkadang juga lebih banyak diam, meskipun waktu diamnya tidak selama introvert. Mengapa demikian? Karena orang introvert mendapatkan energi dari dalam dirinya sendiri sehingga ia lebih fokus memikirkan hal / solusi sendirian.
Orang introvert biasanya memikirkan sesuatu justru lebih kompleks dan detail, asalkan fokusnya tak terganggu.


Orang introvert bukan pemimpin yang baik?

Nampaknya tidak juga. Bil Gates, Abraham Lincoln, Gandhi, dan masih banyak tokoh penting dunia lainnya termasuk sebagai orang introvert. Banyak orang introvert yang menikmati dan bekerja sangat baik saat memimpin orang lain, berbicara di depan umum, dan menjadi pusat perhatian.

Saat menjadi pembicara umum, seorang introvert memfokuskan diri pada persiapan penuh dan memikirkan segala aspek hingga mendetail sebelum mulai melakukannya, menjadikan mereka pembicara yang baik dan elokuen.

Kemampuan sosial dan introversi sebenarnya tidak saling berkaitan. Karakteristik introversi seseorang sebenarnya bisa memberikan kontribusi terhadap kesuksesan, karena orang-orang introvert biasanya lebih teliti dan teratur dalam melakukan penelitian, membaca, merencanakan sesuatu, dan tugas-tugas lainnya yang membutuhkan konsentrasi dan ketenangan.

Dan hal terakhir yang sangat mengganggu pikiran saya adalah, apakah introvert adalah seorang yang ansos (anti sosial)?
Walaupun pada umumnya orang introvert butuh dan menikmati kesendirian lebih dari orang-orang yang ekstrovert, asumsi bahwa orang introvert adalah orang-orang yang ‘ansos’ atau antisosial adalah tidak benar sama sekali. Mereka hanya menikmati interaksi sosial dengan cara yang berbeda dari orang kebanyakan.

Banyak label keliru yang ditujukan untuk orang introvert canggung misalnya karena mereka cenderung duduk diam sehingga cenderung terlihat sombong atau tidak peduli. Padahal, orang introvert tidak merasa harus berbicara jika memang tidak perlu. Terkadang, mereka lebih suka memperhatikan orang-orang di sekitarnya atau tenggelam dalam pikirannya sendiri. Mungkin, orang lain mengartikan sikap tersebut sebagai orang yang membosankan, padahal menurut orang introvert, aksi observasi dan memperhatikan orang-orang ini termasuk menyenangkan.

Orang introvert cenderung memilih untuk berinteraksi tatap muka dengan satu orang saja di satu waktu. Bukannya sombong atau dingin, introvert pada umumnya menyukai orang lain, tapi lebih menghargai waktu kebersamaan, dan mementingkan kualitas daripada kuantitas hubungan. Ia lebih memilih untuk mencurahkan segala tenaga dan perhatian untuk 1-2 teman yang sangat dekat daripada membuat geng besar atau menambah banyak teman baru yang statusnya hanya kenalan biasa. Mereka adalah pendengar yang baik dan sangat baik dalam menjaga hubungan persahabatan dalam jangka waktu lama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Warna Brewster

Bermain Musik Dengan Smartphone